Bicara tentang kafe kopi di Jakarta tidak pernah ada habisnya. Banyak kafe bermunculan dari kafe kopi serius sampai kafe kopi seadanya yang gak serving kopi enak tapi cuma nyediain spot instagramable doang yang end upnya ya cuma buat tempat foto-foto aja. Lalu sekalinya ada kafe kopi enak serius betulan tapi pilihan breakfastnya gak banyak dan rasanya biasa aja, yang kebanyakan cuma serving pastries and bakries.

Tinggal 4 tahun di Singapore yang surganya tempat brunch enak membuat saya rindu buat having nice decent breakfast kayak gitu. Kopi serius yang saya maksud disini refer to specialty / artisan coffee, dengan cita rasa khas biji kopi pilihan apalagi buat saya penggemar espresso based coffee. Dan breakfast decent itu refer to western breakfast yang tentunya bukan lontong sayur dan nasi uduk, yang walau sama-sama ngenyangin tapi lebih sehat plus di tempat yang ambiancenya santai and comforting bukan yang pinggir jalan panas-panasan dan debuan. Sesekali boleh lah punya mood santai kayak gitu. Bagi saya breakfast (brunch) adalah moment favorit saya, dimana awal dari mood yang positif dengan suasana yang peaceful dan menghabiskan waktu bersama suami, keluarga hingga teman atau kolega. Momen dimana saya bisa betul-betul punya quality time bersama mereka, tidak jarang momen ini juga bisa buat meeting atau tempat rileks sejenak after my morning yoga class!

2 cups cappuccino, a club breakfast, and a slice of oreo cake to my sweet tooth Mom

And yeay finally, I can sitting with my Mom at 8.30 in the morning, I was the their first customer on that day, kafenya masih sepi dan happy banget feel the vibe of the warm sunshine through their ceiling. And we had a great conversation as I expected over the velvety coffee (they use Nagadi Coffee Indonesia) and nice breakfast which they served with the cute copper cutleries. 

My best friend, Ingkan visit me with a mission: 

Since we are sharing the same interest in photography, so I agree to take her visiting some spots that can be very Instagram material. Aha!

Basically I am not typical expert photography person. Cuma suka foto (sesuatu yang Instagram worthy) dan difoto aja, maklum alasan yang terakhir itu cita-cita jadi model tak tersalurkan. Hahaha...

So with our gears that day which are:

1 cabin lugage berisikan semua yang anda lihat dalam photo itu

1 picnic basket

2 our own hand bags

can you spot the bakwan? haha...

We went to Singapore Botanic Gardens and make this set up.

Oh the night before, I baked cookies and gak lupa pagi-paginya I fried bakwan for the properties and to be eaten of course !

Only with tripod and the difficulties to run back and forth, we gave up. Also when the sun shone that bright, padahal waktu itu belum jam 11 tapi yesss, foto outdoor jam segitu udah pasti jadinya jelek. So dibawah ini adalah hasil beberapa jepretan yang lumayan memuaskan ala-ala blogger. Terangnya pas! Natural light is always the best. Ini foto enggak pake di edit lagi. Super love!

Kalau lagi liburan ke Singapore, terutama yang dari Indonesia, give this Singapore Botanic Gardens a try. Ini kota rasa desa. Singapore is a very city. Big city. Hampir semua gedung-gedung tinggi dan mewah. Pasti sudah sering main di kawasan Orchard kan, Singapore Botanic Gardens ini paling cuma  15 menit dari Orchard. Well lebih bagus kalau stay-nya sekitar daerah Orchard, Cuscaden, Tanglin. Malah bisa jalan kaki, Keluar hotel coba jam 6.30 jalan kurang lebih 30menitan. Segar dan sehat. Jangan khawatir jalan kaki di Singapore debunya gak sebanyak di Jakarta kok, dan gak perlu takut diserempet ojek, karena pedestriannya nyaman banget.
Masa gak bosen kalau ke Singapore cuma ke Orchard, Sentosa, sama Marina Bay doang?

Di taman yang gede banget ini dan lumayan bikin capek buat jogging dan lari pagi sangat family especially kids friendly. Jangan bayangkan orang-orang leyeh-leyeh sambil ngerokok. Di Singapore, tempat-tempat publik seperti ini dilarang merokok. Jadi pagi-pagi, lari pagi sambil yoga juga bisa (tinggal gelar mat) berolahraga dikelilingi green sceneries, pohon-pohon besar, kicauan burung, masha Allah. Really recommended place buat family. Terutama yang punya anak bayi or toddlers yang liar hobinya lari-larian, pasti puas deh juga guling-gulingan di garden. Siapkan aja cemilan-cemilan, lalu alas buat duduk diatas rumput, yang kalau pagi masih suka basah sisa embun, ceilah. Botol minum juga bisa di refill di water station di sekeliling garden.

Di dalam garden terdapat beberapa garden terpisah sesuai tumbuhan yang ada di dalamnya. Misalnya Healing Garden isinya tanaman-tanaman alami yang bisa digunakan untuk pengobatan, lalu ada National Orchid Garden (tapi masuknya bayar nih $5 buat dewasa) isinya anggrek semua.  Dan masih banyak taman-taman lainnya lagi Intinya ini taman super duper luas sekali, Datang pagi deh jadi matahari masih belum panas banget, dan udara masih segar penuh oksigen, jadi beneran bisa kelilingin taman ini dari ujung sampai ujung.

Sayangnya gak ada kendaraan yang boleh masuk ke dalam garden, kecuali stroller bayi haha. Bahkan sepeda aja nggak boleh, padahal asik kan naik sepeda muter-muterin taman. Jadi enggak recommended pake hi-heels emang, secara jalan muterin taman ini aja bisa 5km lebih kalau nggak salah. Tapi jangan khawatir karena banyak sekali bangku-bangku di bawah naungan pohon yang rindang jadi bisa sekalian ngadem. Ada danau juga di dalam garden ini yang dinamakan Swan Lake, yes memang banyak angsa di dalam danaunya. Bisa sambil baca buku atau pacaran, loooohhh...

Bisa photo pre-wedding nggak?
BISA banget, gratis pula, nggak perlu repot kasih uang ini itu. Tapi ya mungkin kalo pre-wedding shootnya yang simple-simple aja. Nggak heboh pakai 10 crew kali ya. Kalau udah serious photography and filming silahkan cek websitenya dan isi permitnya.
Yang gak boleh itu pasang kemah terus camping hahaha.
Buat function?
Yes! From usual meeting, gathering, dine and dance, to wedding function. Bisa di garden ini. Ada ruangan-ruangan meeting yang disewakan. Cek di websitenya ya, sudah ada ratenya juga kok.

Makan?
Tenang, banyak restoran di dalamnya. Cuma ya kelasnya bukan yang murah meriah dan pinggiran yaa. Jangan bayangin kayak Jakarta atau Bangkok gitu ada taman terus depannya da tukang bakso malang sama mi ayam. Jadi kalau memang gak niat-niat banget makan-makan cantik dan fancy di dalam garden. Ya bawa cemilan aja dari rumah. Ya bawa lunch box juga boleh terus piknik deh.
Ada 1 restaurant, namanya Halia, ini fancy dan halal, ambiancenya juga enak buat brunch. Enak gak? Jangan tanya dulu, saya juga belum coba. Nanti deh ya kalau saya udah brunch di sana, nanti saya bikin tulisan terpisah.

Tips:
-Kalau mau photo shoot ala-ala seperti saya dan Ingkan (yang bawa perintilan banyak banget), usahakan sampai di garden maksimum pukul 7. Karena dari main entrance ke area piknik aja jalan ke dalam lagi sekitar 10-15 menit, Plus noto-noto timing, pasang tripod, dan berpose 1000x really takes time. So around jam 8 is all set up and you are ready to pose.
-Ada loker di pintu main entrance, jangan kahwatir kalau kepepet itinerary-nya harus kesini sebelum ke aiport, cabin luggage aja sih muat kok. Bayar sewa lokernya juga gak mahal plus bisa seharian.
-Kosongkan kandung kemihmu di area main entrance kawan, karena kalau udah di dalem, toiletnya agak lumayan jauh. So pipislah kalian di awal.
-For those who lives in Singapore, this is a pet friendly garden. Walk your dog (er even a cat), shall we?
-Kalau pas keliling lalu end-up keluar di exit Cluny Rd. Coba nyebrang sedikit ada tempat ngopi enak. Very tiny coffee shop called Plain Vanilla dan AC lohhh, sedap kalau buat ngadem sambil ngopi siang plus have a bite of pastries or their delicious cupcake. Hihi.
-Biar enak dan gak nyasar, pas masuk kalau ada brosur-brosur isinya map alias peta silahkan diambil, biar tau isi garden yang luas banget ini. Bisa juga minta di customer service counternya.


Getting here: klik disini
Official website: https://www.sbg.org.sg

Selamat piknik :)

Senang rasanya saaat mengalami serendipity, menemukan sesuatu kejutan yang menyenangkan saat kita tidak berusaha mencarinya. Bermula dari lelahnya saya dan suami setelah sore-sore usai belanja beberapa kebutuhan groceries di pusat perbelanjaan serba ada yang buka 24 jam, Mustafa Shopping Centre (asli ini apa aja ada loh, 'sabar' doang yang saya pernah cari tapi gak ada, kalau ada saya mau beli nyetok yang banyak, soalnya sabar saya sering habis). Haha... Anyway, lelah dan panasnya plus ngantuk membuat suami saya bertanya,

Dengan kapasitas yang mungil, mungkin hanya bisa menampung sekitar 20 orang dengan seating indoor dan outdoor. Kafe ini cukup cozy dihiasi dekorasi unfinished industrial minimalis yang diseimbangkan dengan bunga-bunga rustic (they put some dried flowers at some spots) yang bikin suasana jadi warm yang mendukung pilihan yellow lighting that really create the cozy ambiance. Ruang kecil namun jauh dari kesan sempit, karena  kaca transparan besar dengan meja dan kursi bar panjang yang menghadap ke jalan utama menampilkan ilusi ruang yang lebih luas daripada luas ukuran ruang sesungguhnya. They are good with interior design thou! And this kind of style I think it's a collaboration between female and male taste, hmmm aren't they a couple owned this place? 

Langsung masuk dalam listing favorite kafe kopi saya di Singapore. *wink

Flat white menjadi kopi suami saya sore itu. Bemacam kopi pilihan dari Sumatra, Kenya, Brasil, Kolombia, dan Ethiopia hasil roast dari Nylon Coffee Roasters menjadi andalan Old Hen dalam menyajikan secangkir kopi mereka. Hmm, nampaknya kata "cangkir" kurang  lengkap untuk menggambarkan sajian kopi ala Old Hen Coffee Bar ini. Karena mereka juga menggunakan kopi yang dikemas dalam botol dan disajikan dingin alias cold brew cofee. Kopi seduh dingin yang membuat tampilanya seperti minum bir, haha. This is my current favorite, since I know they are serving the cold brew coffee, I never order hot coffee anymore there.

Dan tidak hanya kopi tapi juga they also serve Valrhona cocoa brew dengan bentuk botolan, kalau lagi panas-panas lalu minum coklat dingin ini gak kalah sedapnya. So for those yang enggak suka kopi tapi mau nongkrong disini try their cocoa. Ohhhhh chocolate... Harganya juga yang reasonable dengan coffee price range SGD 3 - 6.5 paling mahal untuk cold brew creations mereka.

Ahhh dan yang paling saya suka adalah kafe kopi ini buka hingga pukul 22.00 on weekdays. Such a relief. Since my 2 another coffee shops closed by 18.00. Hiks. Padahal dari jaman saya dan suami pacaran dulu kalau dating ke coffee shop kita selalu pulang kerja, even ada coffee shop yang buka hingga jam 00.00 dan 13.00 di Jakarta loh. Gara-gara sering nonkrong dan ngopi sore di sini. Saya dan suami niat banget sampai cari tau harga sewa apartemen yang terletak di atas kafe kopi ini. Yes, enak banget kalo tinggal di gedung ini, mau brunch atau ngopi sore tinggal turun ke bawah, hehe. Dan yang paling penting dekat dengan stasiun MRT (Farrer Park) yang juga walking distance. Very convenient.

Another plus point for tourist, this air conditioned coffee shop located near to Mustafa Shopping Centre provides free wi-fi. Yippie, pas banget kalau habis belanja oleh-oleh segambreng yang berat-berat, jalan kaki ngadem sambil Instagram-an disini. And yes, their interior, food, coffee, and all their details are really Instagram material. The one the I can not resist, the natural light! Datang ketika waktu brunch dan sore hari, the sun is shining just perfectly through the glass wall. Never tried their food except their delicious banana cake, but I think they are also good, aren't they?

Thank you for reading and bottoms up your cold brew coffee!

Selasa dan Rabu itu hari libur buat saya. Karena suami saya kerjanya operasional bukan back office, jadi libur itu enggak pernah weekend, Sabtu Minggu tapi justru weekdays. Pada day off beberapa waktu lalu seperti biasa, kami para coffee enjoyer, berburu cari kafe kopi. Lalu kami putuskan untuk mampir ke Nylon Coffee Roasters di daerah Everton. Membaca review dari berbagai sumber katanya Nylon ini adalah salah satu kafe kopi di Singapore yang must try!

Dengan menggunakan bus sampailah kami ke area Everton, harus menyambung jalan beberapa ratus meter untuk sampai ke Nylon. Ngikutin Google maps, kami diarahkan masuk lewat jalan-jalan kecil perumahan setempat. Sebagai warga pendatang, kalau melihat sesuatu yang 'enggak biasa dipandang mata' pasti seneng. Termasuk pas melewati jajaran perumahan asli warga Singapore yang unik-unik.  Hanya karena tembok, jendela dan pintu yang dicat warna-warni yang membuat agak terkesan sedikit modern padahal model rumahnya sendiri sangat 'jaman dulu' sekali, jauh dari kesan minimalis dan masa kini, tentunya banyak sentuhan ornamen-ornamen oriental seperti ukiran naga atau lampu depan rumah berbentuk lampion warna merah misalnya. Wangi dupa yang dibakar untuk sembahyang yang diletakkan pada hampir kebanyakan rumah menghiasai ketika saya melewati rumah-rumah ini. Iya karena kami gak mau jalan di jalanannya. Panas banget! Menyengat. Jadi kami berjalan tepat dijajaran pintu depan rumah persis untuk berlindung di bawah atap demi menghindari sengatan matahari siang bolong.

Rumah 2 tingkat di kawasan ini tidak mempunyai pagar, jadi terletak berdempetan satu sama lain. Tidak ada teras yang private untuk tempat kongkow-kongkow dan meletakkan pot-pot bunga cantik. So for those yang mau meletakkan bangku dan meja dan hiasan-hiasan tanaman lainya diletakkan di luar pintu rumah. Gak ilang? Enggak! Gak ada yang mau ngambil. Ini di Singapore bukan di Indonesia haha. Jadi inget cerita bapak saya meletakkan tempat sampah besar di depan rumah besok paginya raib, hehe.

Ketika saya tau kalau kafe kopi yang akan kami datangi terletak di Everton Road, maka seperti biasa, saya selalu cari tau di internet khususnya social media, Instagram dan browsing hashtag #EvertonRoad untuk mempunyai gambaran yang lebih jelas untuk kunjungan kami nanti (ini kebiasaan saya agar punya bayangan biar gampang mau foto-foto di spot yang mana dan bergaya apa, haha). Dan saya menemukan banyak foto orang-orang di beberapa spot mural bagus dia area ini. Dan benar saja saya sampailah kami pada mural bergambar toko kelontong, motor vespa dan tukang baso (masa tukang baso sih? haha gaktau itu tukang dagang apa) ini.

thank you for self timer

Dan seperti biasa berfoto-fotolah kami di spot ini. Sayang waktu itu kami datang di tengah hari bolong yang super duper panas sekali omg! Jadi kami menyudahi sesi foto-foto dan tidak explore ke 'gang-gang' yang lain di area Evertoan Road ni. Padahal masih banyak mural-mural dengan gambar menarik lainnya. Next time kalau saya kesana lagi, I will write another post and another hidden mural spot in Singapore ya.

Sampai hampir lupa dengan tujuan utama kami adalah mau ngopi. Haha sampailah kami pada kafe Nylon Coffee Roasters. Karena telah berjalan cukup jauh ditengah terik matahari tentu pengennya duduk ngadem santai sambil nyeruput kopi kan namun tak disangka, ternyata kafe kopi kecil ini gak punya seating area. OMG! So they only have sort of hanging table without stools, however kita bisa sih berdiri disitu "ala-ala bar" ya cuma malesss kann lagi capek gitu. So kami putar balik kecewa dan gak jauh dari Nylon, sederetannya malah ada another coffee shop. Intip-intip dulu dari luar, and aha! They have comfy and cozy sofa. Without any hesitation "Yuk kita disini aja deh!" my husband said. Dan kami pun gagal ngopi di Nylon dan malah ke coffee shop yang gak sengaja kami temukan ini instead. Lumayan panas-panas duduk dalam AC sebentar. And this coffee shop is serendipity and quite good for have a chit-chat in that very hot afternoon.

Enjoy your Sunday and thank you for reading :)

This is my and Seto's second year living in Singapore, our second time for the 9th of August, Singapore's National Day. Last year, when #SG50, we went to Marina Bay Sands, unfortunately we were late and missed the big fireworks. Last year was the special one for Singapore, SG50 was the turning point for this lion city. A half of decade. There was huge celebration, you name it. From street parade to 50% discount at most of the stores (this is my favorite one, aha!).

9 August 2016, Singapore is turning 51. Happy birthday Singapore! The #SG51 celebration is not as huge as last year. But this year we had more fun. Thank you for our Singaporeans best friends, Aldilla and Abang Idham who invited us to join the National Day celebration together with Abang's (just a quarter-he said) huge family.

We've never been to to East Coast Park before until last Sunday he asked us to come if we didn't have any plan on 9th. Lucky me, Seto was having his day off on that Tuesday and our initial plan was going to the same place as last year without the missing fireworks part, please! But going to the new place with all the Singaporeans sounds more tempting and yes we love to explore every new places and every new corners of Singapore, so why not? Then I started to fry my bakwan (Indonesian vegetables and prawn fritter) to bring there as the picnic snack (Dilla was asking me to bring it ahaha), on the grass, surrounded by so many tall coconut trees, with the sands by the beach and sea view. Beach? Does Singapore have beach? Yes dear, this 51 years old country can build anything that they want. I am impressed!

Ah a little tip for those who want to visit East Coast Park, make sure where the exact area of your destination is, in which section. Because c'mon man it is HUGE! We took bus from our house and our direction application directed us to alight at opposite Laguna Park. Then we walked through the (one of) underpass and taaadaaa, 15.30 we arrived already at the section E! I called Abang and ohh yeah the picnic is on section B. 
No worries, me and Seto were happy to walk (for 15 minutes only) because after 1 one hour walking there was still no section B. Crrrryyyyy! We were actually can alight at another stop that nearer to the section B, however we change to another bus and walk further instead (the GoThere app can be that not reliable huh?! well, can not blame the app, we should ask more detail though,) I remind you once again, it is huge fellas. Unless you want to exercise, make sure you know where bus stop that you have to alight and where the nearest car park or taxi drop off area. Because the park area itself can not be entered by car or motorbike. You should walk, jog, run, cycle, skate, with your hoverboard, scooter, can be anything except taking your vehicle with you. So bear in mind if you don't like sun, don't like hot, don't like to walk especially to run. A typical cranky lady doesn't like to be sweaty because it's ruining your make up, a typical spoiled grumpy person who goes everywhere with the driver and using high heels. For those who use not proper size foot wear like my pity hubby. Then forget about visiting this place. For those who hold (not with the stroller) their baby, just be careful it will be tiring. And remember to bring your water. No drinking fountains where you can  drink and refill your water bottle there, neither mini market like 7-Eleven or Cheers nearby.

catch pokemon while skating and cycling, why not?!

However we enjoyed it a lot. An hour walking reaching section B was fun. We can see and observe a lot of activities there. This is such a great place to gather with family and friends. We can go walking, jogging, runnning, cycling, bbq-ing, picnic-ing, camping, dining and the most important photo shooting (take selfies or Snapchat it!). Been a half and a year we never see beach, so yesterday was our 'oh' moment. Moment when we realise Singapore do has beaches, please do not expect and compare with Bali especially (which is hard since both of us ever been lived there, haha). But we are happy at least we can see sandy beaches, a relaxing wind blow our hair while looking our country across. Yes it is Batam over there. *wave hands*

the family bike, can cycling together 2 adults, 2 kids

The loooog journey was worth it. After meet Abang, Dilla, and the family there we got plenty of food yeaaaayyyy. The famous laksa and nasi lemak for sure neatly served on the table.  The Satay! From all the mouth watering dishes, our highlight was the SEAFOOD GALORE. wohooooooo! It was so fun!!! I love how his family pack the gathering, with a very long  dining row, like we dine at the long dining table, I had the most memorable seafood eating experience ever. Hahaha, I love their teamwork prepared the base of the picnic mat with the disposable plastic. See, how Seto was trying to help. And how the makciks and Dilla scooped and served all the dancing crab, mussels, threw the baby carrots, baby potatoes and broccoli down and finally when pouring the black pepper and (my all time favorite) salted egg sauce. It was so excited! All busy for the preparation while I just snapped the moments with my camera or maybe pretended to help just to be framed in the picture.

After eating all the cholesterol, we did the exercise which was cycling. Abang and Dila one bike each. Me and my lovely husband always hitchhike, so he can burn more calories pedalling with (my) weight, haha. We cycled nearby. By the time we went back to the picnic area, Abang's family gather at the center and sang the Singapore's national anthem, Majulah Singapura patriotically. Then cheered and waved their hand excitedly when the helicopter who brought a giant Singapore flag (I think also broadcasted the live report from the above) passed us. When like around 30 persons sang, other people around kept they eyes on us, and joined to sing! I wish I could memorise the lyric so I can sing together. 

The sky was getting dark, it was 18.30 already we planned to continue the SG51 celebration at Marina Bay Sands area, unfortunately we can not make it on time (again!) and end up see it from inside the bus instead. (yeaah still OK la, hiks)

Thank you Dilla, especially Abang who let us feel the Singapore National Day vibe :)

EAST COAST PARK
Address: East Coast Park Service Rd, 449876